Aktivis "Tolak Reklamasi Bali" Dipidanakan Ormas Pendukung Jokowi

Aktivis
Aksi Tolak Reklamasi Benoa

NASIONAL (RA) - Jelang peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-71, aktivis forBali, I Wayan Suardana alias Gendo, yang menyuarakan penolakan Reklamasi Teluk Benoa selama lebih dari tiga tahun, dilaporkan oleh Pos Perjuangan Rakyat (Pospera) ke Mabes Polri dan Polda Banten dengan tuduhan pencemaran nama baik.

"Meskipun pihak Pospera mengaku laporan itu tidak terkait dengan gerakan Tolak Reklamasi, namun kita tidak bisa begitu saja menafikkan fakta bahwa para pelapor adalah termasuk bagian dari tim reklamasi Teluk Benoa," kata I Made Ariel Suardana, Koordinator Tim Hukum ForBALI, melalui siaran persnya, Rabu (17/08/2016).

Laporan ke aparat kepolisian tersebut dilakukan pada Senin 15 Agustus 2016 kemarin oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pospera berdasarkan surat Nomor TBL/584/VIII/2016/Bareskrim.

Pospera merupakan Ormas pendukung Jokowi-JK saat pemilihan presiden 2014, binaan Adian Napitupulu menuduh Gendo, kawan sesama aktivis '98 melakukan pencemaran nama baik yang menyinggung Suku, Agama, dan Ras dengan cuitan di Twitter @gendovara pada 19 Juli 2016 yang berbunyi; "Ah, muncul lagi akun2 bot asuhan pembina pos pemeras rakyat si napitufulus sok bela2 susi. Tunjukin muka jelekmu nyet".

"Pelaporan ini adalah salah satu cara merusak barisan yang terus melakukan perlawanan tolak reklamasi. Isu SARA rawan digunakan sebagai metode untuk menaklukan gerakan tolak reklamasi," tegasnya.

Gendo sendiri mengaku bahwa cuitannya di twitter harus dilihat dari konteks lebih luas dalam gerakan tolak reklamasi. Pada saat itu, Gendo sedang mengkritik kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang membiarkan izin lokasi terhadap PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI).

Namun, kritik dengan tanda pagar #KecewaAmaSusi itu kemudian dijawab dengan akun-akun bot yang menggunakan tagar #BravoSusi.

"Twit itu saya tujukan pada akun-akun bot. Tidak saya tujukan pada institusi ataupun perorangan. Saya tidak mengerti kenapa kemudian ada yang merasa tersinggung dengan twit no mention itu," kata Gendo, di tempat yang sama.(rimanews)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index